Senin, 13 April 2015
bahasa gaul anak remaja
MAKALAH BAHASA INDONESIA
Bahasa gaul dalam lingkungan remaja
Disusun oleh:
Nama : Selvia Desiawati
NIM : A102.10.059
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa merupakan hal yang penting dalam sebuah komunikasi. Hal tersebut dikarenakan bahasa merupkan unsur utama dalam komunikasi. Bahasa tidak digunakan hanya dalam komunikasi secara langsung atau berbicara namun bahasa juga digunkan dalam komunikasi lewat tulisan. Bahasa digunakan sebagai unsur komunikasi yang utama karena dengan menggunakan bahasa kita akan lebih mudah untuk menyampaikan informasi dan lawan bicara atau penerima informasi bisa dengan mudah mengerti tentang informasi yang dia terima.
Dalam komunikasi sering digunakan bahasa yang formal dan nonformal. Namun kedua bahasa tersebut tidak selalu digunakan. Bahasa tersebut digunakan sesuai dengan tempat dan suasana komunikasinya. Bahasa formal digunakan saat kita memberi informasia atau berkomunikasi dalam acara yang formal misalnya seminar. Dan bahasa nonformal digunakan dalam berkomunikasi di luar acara yang formal misalnya dalam komunikasi sehari-hari.
Seiring perkembangan zaman banyak muncul ragam bahasa yang sering digunakan masyarakat sebagai alat komunikasi sehari-hari. Bahasa tersebut salah satunya adalah bahasa gaul. Merupakan ragam bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pergaulan. Banyak masyarakat yang menggunakan bahasa gaul sebagai alat komunikasi. Anak SD mulai terpengaruh dengan bahasa gaul tersebut sehingga anak-anak tersebut mulai terbiasa berkomunikasi dengan bahasa gaul. Hal tersebut membuat anak SD menjadi sulit memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar jika mereka berkomunikasi didalam acara yang formal.
B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui bagaimana bahasa gaul tersebut dan bagaimana bahasa gaul tersebut bisa dipakai oleh anak-anak remaja dalam mereka berkomunikasi. Dan mengetahui bagaimana pengaruhnya bagi bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian bahasa Gaul
Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan untuk berteman dan bersahabat di tengah masyarakat. Bahasa gaul merupakan bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh remaja, untuk mengekspresikan gagasan dan emosinya.
Perkembangan teknologi informasi ikut menyalurkan penggunaan bahasa gaul ke lingkup yang lebih luas. Media komunikasi, khususnya yang membahas mengenai remaja, dalam mengkomunikasikan informasi juga menggunakan bahasa gaul yang sedang menjadi trend atau populer di kalangan remaja. Dalam konteks modern, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia nonformal, yang digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial, bahkan dalam media-media populer seperti TV, radio, dunia perfilman nasional, dan sering pula digunakan dalam bentuk publikasi yang ditujukan untuk kalangan remaja, selebritis oleh majalah-majalah populer.
B. Munculnya bahsa gaul dikalangan remaja (anak SD)
Indonesia telah mengalami perkembangan zaman. Perkembangan zaman tersebut memiliki banyak dampak bagi Indonesia itu sendiri. Salah satu dampak dari perkembangan zaman adalah modernisasi. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup, seperti cara berpakaian, cara belajar, penggunaan teknologi yang makin maju maupun cara berbicara (pemakaian bahasa). Dalam pemakaian bahasa di era perkembangan zaman ini muncul kata-kata dan bahasa yang mungkin sebelumnya tidak kita kenal dengan bahsa Indonesia, yaitu “bahasa gaul”. Dalam bahasa gaul muncul kata-kata yang baru namun sebenarnya kata tersebut merupakan keragaman dari bahasa Indonesia.
Bahasa gaul sekarang ini sudah banyak digunakan masyarakat sebagai alat komunikasi sehari-hari. Masyarakat yang menggunakan bahasa gaul tidak hanya orang dewasa saja melainkan anak-anak remaja (anak SD) pun sudah menggunakan bahasa gaul. Bahsa gaul banyak digunakan oleh masyarakat dalam kalangan artis yang bermain dalam sinetron dan siaran lainnya, hal tersebut membuat penonton nya termasuk anak-anak SD ikut terpengaruh dan ikut menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi dengan teman-teman maupun orang lain. Semakin sering anak-anak menonton dan mendengar penggunaan bahasa gaul tersebut maka semakin terbiasa pula mereka menggunakan bahasa gaul tersebut. Walau terkadang anak-anak tersebut awalnya tidak mengetahui apa yang dimaksud dari bahasa tersebut atau arti dari sebuah kata tersebut namun jika mereka sudah sering mendengar maka mereka akan timbul arasa ingin tahu dan semakin lama mereka akan paham dengan bahasa tersebut dan terus menggunakannya. Anak – anak SD pun bisa mengerti bahasa gaul tersebut lewat kakaknya atau pun orang yang lebih dewasa yang mberkomunikasi dengan bahasa gaul. Semakin lama bahasa gaul digunakan maka semakin bnayak pula kata-kata yang muncul dan termasuk dalam bahasa gaul tersebut. Karena dianggap kata-kata yang unik maka kata-kata atau bahasa gaul tersebut semakin bertambah banyak penggunaannya.
Berikut merupakan beberapa bahasa gaul yang muncul dalam perkembangan zaman ini :
1. NihYee : Ucapan ini terkenal di tahun 1980-an, tepatnya November 1985. pertama kali yang mengucapkan kata tersebut adalah seorang pelawak bernama Diran.
2. Memble dan Kece : kata memble dan kece merupakan kata-kata ciptaan khas Jaja Mihardja. Pada tahun 1986, muncul sebuah film berjudul Memble tapi Kece yang diperankan oleh Jaja Mihardja ditemani oleh Dorce Gamalama.
3. Jayus : Di akhir dekade 90-an dan di awal abad 21, ucapan jayus sangat popular. Kata ini dapat berarti sebagai ‘lawakan yang tidak lucu’, atau ‘tingkah laku yang disengaca untuk menarik perhatian, tetapi justru membosankan’. Kelompomk yang pertama kali mengucapkan kata ini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di kitaran Kemang.
4. Jaim : Ucapan jaim ini di populerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku atau menjaga image.
5. GituLoh…(GL) : Kata GL pertama kali diucapin oleh Gina Natasha seorang remaja SMP di kawasan Kebayoran. Gina mempunyai seorang kakak bernama Ronny Baskara seorang pekerja event organizer. Sedangkan Ronny punya teman kantor bernama Siska Utami. Suatu hari Siska bertandang ke rumah Ronny. Ketika dia bertemu Gina, Siska bertanya dimana kakaknya, lantas Gina ngejawab di kamar, Gitu Loh. Esoknya si Siska di kantor ikut-ikutan latah dia ngucapin kata Gitu Loh…di tiap akhir pembicaraan.
6. GUE Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya/Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.
7. LO Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda/Kamu”.
8. ALAYSingkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
9. LOL Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
10. LEBAY Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an.
11. KAMSEUPAY, IUH, JADI GW HARUS BILANG WOW GITU, RAKYAT JELATA Kata ini berasal dari sinetron Putih Abu-Abu
12. DOUBLE WOW,BADAI, Kata ini berasal dari sinetron Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu
13. GARING Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
14. SECARA : Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena/Soalnya”. Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya:
15. DOUBLE WOW,BADAI : Kata ini berasal dari sinetron Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu
16. GANDENG : Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”.
17. AKIKA : Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
18. CUMI : Kata ini merupakan singkatan dari “Cuma Minjem”
19. KEPO : Berarti selalu ingin tau
20. UNYU_UNYU : Kata lain dari lucu
21. MENYE_MENYE : Berarti berlebihan
22. BEGICHU/BEGICYU : Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir).
23. MENEKETEHE : Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV.
24. CING : Kata “cing” biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya, “Mau ke mana, Cing?”
25. EMBER : Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.
26. YIUK….!! : Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Kata ini identik dengan panggilan kaum waria/bencong.
27. BONYOK : Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua).
28. BISPAK : Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”.
29. SUTRALAH : Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
30. SEMOK : Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.
31. WIL dan PIL : Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah-majalah di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan/selingkuhan.
32. AJIB : Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis shabu-shabu baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu.
33. ANJELO : Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang diperoleh, kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.
34. JABLAY : Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
35. BELAH DUREN : Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah yang ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama
36. SEGEDE GAMBRENG : Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali (dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).
37. SEGEDE GOBLOK : Mirip dengan ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok” menunjukkan sesuatu yang besarnya luar biasa, dan sakin besarnya, jadi ga masuk akal. Gak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan oleh beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu).
38. JUTEK : Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.
39. KAMSUD : Merupakan pembalikan konsonan kata “Maksud”. Kata ini mulai populer, terutama di kalangan para cewek di ruang chatting dunia maya.
40. KATROK : Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan/norak banget.
41. NGIIIKK : Ungkapan yang disampaikan seseorang untuk mengomentari, yang arti lainnya adalah : “Bohong Lu..!!”
42. GAYUS : Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun 2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.
43. MOGE : Awalnya kata ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan oleh kelompok penyuka motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan, kata itu diplesetkan banyak orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada orang-orag norak yang suka bikin rusuh, mau menang sendiri, dan bikin muak banyak orang.
44. BONEK : Singkatan dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak bermodal apapun selain kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim Sepakbola Persebaya Surabaya di tahun 90an dan menjadi sebutan “kebanggaan” mereka. Saat ini, kata ini juga digunakan untuk orang-orang nekat yang gak kenal rasa takut.
45. PRIKITIW : Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
46. KRIK : Dengan latar belakang suara jengkrik, mana kala seseorang bercanda namun tidak lucu. Pemakaiannya cukup sederhana, yaitu saat menanggapi
Penggunaan bahasa gaul tidak hanya dalam pengucapan, namun juga dalam penulisan. Hal ini sering digunakan anak-anak SD untuk mmenulis sms
1. h4i, pa kaBar? seharusnya hai apa kabar?
2. cOz, nyOkap Gw g diRaWat drmH SkIT, seharusnya karena ibu saya sedang di rawat di Rumah Sakit.
C. Dampak Penggunaan Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia
Penggunaan bahasa gaul akhir-akhir ini, tentu saja mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan bahasa tersebut tidak sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari – hari ini mempunyai pengaruh negative, antara lain :
1. Masyarakat Indonesia tidak lagi mengenal bahasa baku.
2. Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
3. Masyrakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajari karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Dulu anak-anak kecil bisa menggunaka bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan Ayah atau Ibu, tapi anak kecil sekarang ada yang memanggil orang tuanya dengan sebutan bokap dan nyokap.
5. Penulisan Bahasa Indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada pengganti huruf menjadi angka dalam sebuah kata.
Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa. Untuk itulah, kita sebagai generasi muda, harus cermat dalam memilih serta mengikuti trend yang ada ataupun kalimat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian mengenai bahasa gaul tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bahasa gaul hanya sebagai keragaman dari bahasa Indonesia. Bahasa gaul dapat diterima oleh masyarakat luas termasuk anak-anak SD. Anak-anak SD mudah terpengaruh dengan tayangan tv yang sering menggunakan bahasa gaul. Mereka juga terpengaruh dengan lingkungan mereka yang juga sering menggunakan bahasa gaul. Penggunaan bahasa gaul yang terus menerus akan membuat masyarakat lupa dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masyarakat akan lupa dengan ejaan mengenai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagai generasi muda kita harus pintar dalam memilih trend atau perkembangan zaman khususnya dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Adidarmodjo, Gunawan Wibisono. 1992. Kiat Bahasa. Semarang: Media Wiyata
Alatas, dkk. 2006. Penggunaan Ragam Bahasa Gaul Dikalangan Remaja.
http://ainurrofie.blog.com/2012/07/09/fenomena-bahasa-gaul-di-kalangan-remaja/. Diakses pada 16 oktober 2014
Label:
bahasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar